Luka Dalam Semerbak Merah Muda Hari ini

Saturday, February 14, 2009

Hari-hari ini kulihat gerimis
Mendung menggantung muram
Menyamarkan kota dibalik kabut yang jarang kulihat
Anganku mengembara lepas
Menembus angin dan menempuh 170 km
Mencari bayangnya di riuhnya kota kembang

Hari-hari ini kota penuh mawar
Disambut kupu-kupu kuning yang kujumpai senja tadi
Ratusan kuntum bunga kubelai sore ini
Tak satu pun datang untukku..
Ratusan tangkai berduri melukai jemariku siang ini
Tak berani kupinta barang sekuntum saja..

Malam tadi baru saja lalu
Mengganti muramnya langit mendung dengan merah muda di udara
Dan baru saja aku tersedu bisu di pojok ranjang
Menikmati tiap rasa perih yang ia torehkan
Sudah lama aku tidak sesakit ini, sakit sampai perihnya mengalir dalam darah
Kekecewaan dan kemarahan yang kutumpahkan ke dalam hati
Tapi mungkinkah dunia tak tahu?
Aku terbiasa disakiti dan mengendalikan air mata di depan orang banyak
Aku telah lama belajar menikmati sakit yang menusuk di dada
Dan menenggelamkan diri di dalam mimpi tak berujung, menunggu sakit itu lenyap
Dan telah lama aku berdamai dengan segala rasa sakit itu..
Sehingga ia bukan lagi musuh, melainkan sahabat yang terus mendampingi hidupku.

Malam ini langit setengah bulan
Dalam desah malam yang tanpa bintang
Runtuh segalanya
Malah berlubang lebih dalam daripada sebelumnya..
Bekas-bekas luka yang ditorehkan mereka dulu
Kini berdarah semakin dalam ditoreh belati lain..belati cinta

Seperti mantra terngiang-ngiang di telingaku
"Lihat dan buktikan!"

Bulan pun lelap, berganti pagi
Membawa semerbak merah muda lebih kuat lagi di udara
Aku tersenyum... menertawakan kebodohan diriku..
Di sela-sela bunga dan cinta yang kuantar sepagian ini,
aku masih merasakan darah mengalir perlahan dari torehan-torehan panjang itu
Tapi siapa peduli??
Seperti aku pernah berdamai dengan rasa sakit itu..
Aku akan berdamai dengan luka-luka ini
Yang akan disembuhkan oleh angin waktu..
Tersenyum... Karena hari ini Hari Kasih Sayang kan??
Tega kah aku merusak hari ini untuk orang-orang yang kucintai dengan muramku...
Seperti aku berjanji akan berusaha berubah, aku pun berjanji akan berdamai dengan luka.
Seberapapun kali ini hancur.. rapuh...
Tapi aku pernah ada di titik ini sebelumnya kan?
Dan aku dapat berdiri lagi... disini menjadi lebih kuat oleh luka-luka indah itu
Kali ini pun begitu...
Biar hancur tercabik-cabik jiwaku melayang hampa
Aku akan bisa berdiri lagi...
Cepat atau lambat

0 komentar:

Posting Komentar