Seuntai Badai

Wednesday, June 17, 2009

Badai ini mengamuk
di luar jendela
bertirai marun
berderai dengan air
mata yang tak kunjung reda

Kapan mentari berhenti
sembunyi dari realitas
menghadapi badai dengan lantang
menepis semua bayang khayal
dan mimpi yang melayang

lelah
berjelaga aku hilang bentuk
lebur dalam ricuh riuh bumi
yang tak peduli pada anganku
mengembara terbang jauh lepas raga

Jemput aku dalam redup malam
Biar kutemukan lagi diriku
gemilang di antara bintang
biar kudengar lagi ricuh riuh bumi
dan diam dalam bisingnya

Aku ingin temukan dia
menanti dalam sendu jingga senja
agar aku kembali
diam dan tak beranjak
dari ranjang aman ini.

0 komentar:

Posting Komentar