Friday, July 3, 2009
Kelinciku meloncat-loncat riangKesana kemari-kemari di ladang
Kuberi ia sebatang wortel jingga warnanya
Terbelalak ia mati tersedak
Kelinci manis sangat lucu
Putih bersih atau belang-belang
Matanya bulat merah bersemu
Hidungnya merengut-rengut bingung
Kupilih satu dan kubelai-belai
Kuusap kuping panjangnya
Kupanggil manis.. manis.. ayo main
Kelinciku tersenyum telah lama menanti
Ia pikir kebebasan yang menantinya
Ia pikir seorang kawan untuk bermain
Ia pikir lengan hangat untuk bergelung
Ia pikir ladang rumput untuk berloncatan
Sekali lagi...
Kuusap kuping panjangnya
Kupanggil manis.. manis.. ayo sini
Kelinciku tersenyum segera menghampiri
Namun...
Makhluk apakah kita manusia?
Keji....
Makhluk apakah yang terkeji?
Bukan kebebasan tapi eksekusi
Bukan kawan tapi tukang jagal
Bukan lengan hangat tapi bara arang
Bukan ladang rumput tapi piring makan
Oh malang sungguh malang
Nasib kelinciku kelinci lucu
Mengira diajak main bermain
Nyatanya mati dimatikan
Sungguh penghianatan paling keji
Dilakukan mahkluk bernama manusia
Makhluk munafik berwajah seribu
Bertopeng kawan nyatanya lawan
Berakhir sudah hidup kelinciku
Ditusuk sate kedai Mang Cici
Berselimut saus kacang dan bawang merah
Ditemani lontong dan acar
Berakhir sudah si putih dan si belang
Tidur selamanya dalam tenang
Dalam perutku yang kenyang
Oh... sungguh malang...
0 komentar:
Posting Komentar