Purnama Biru

Friday, July 3, 2009

Taken from Facebook Notes Ivy Londa : Thursday, April 9, 2009 at 7:54pm

Malam ini
Setelah ramainya kota pagi ini
Orang-orang berkelingking biru berlalu lalang
Sementara aku?
Aku bagian dari sebagian orang yang duduk manis di kamar
Di depan layar menyala-nyala
Berdiskusi serius dengan orang-orang maya dan huruf-huruf kecil yang berkejaran
Bunyi tak-tik-tak-tik berkejaran di sunyinya kamar
Bunyi desing kepala yang berpikir tajam menganalisa
Mengkritik mencela pesimis menduga
Tentang orang-orang yang kami sebut bodoh
Masuk ke dalam bilik kecil dengan kertas seluas 1 meter yang membabat hutan
Mereka menentukan nasib bangsa

Tapi..
Bagaimana dengan aku?

Aku terlibat dalam perdebatan asik
Kritisisasi tajam kakak-kakakku yang tak lagi percaya bahwa Garuda kayu di ruang megah itu masih punya sumpah sakral
Bangku-bangku itu telah dijual!
Bangsa ini dijual hidup-hidup kepada bangsanya sendiri..
Persetan melihat sirkus kampaye saling tuding si merah dan si biru
Persetan dengan si peci dan si kerudung yang manis bertengger di jalanan
Persetan.. tapi aku hanya duduk disini. di pan layar yang menyala riang...

Tau kah kamu?
Hari ini purnama bundar
Indah.. seindah negri ini...
Seandainya Garuda kayu megah itu mendapatkan kembali kesaktiannya
Seandainya kursi-kursi itu diduduki hati-hati tulus penuh abdi
Seandainya.. aku tidak hanya duduk disini
Seandainya.. purnama bisa berkata lantang..

Jangan biarkan bilik-bilik dan kertas seluas 1 meter itu menentukan masa depan kita...
Biar parlemen kita dijual
sekalipun Garuda itu kini sakit tak lagi sakti
Biar aku tetap disini.. melakukan sesuatu untuk bangsa..
apa saja..
sekalipun hanya menulis kata-kata
yang hanya bermakna untukku seorang..

0 komentar:

Posting Komentar